Friday 9 June 2017

Metode Pengobatan Perlemakan Hati




Perlemakan hati adalah kondisi ketika lemak yang ada di dalam organ hati menumpuk hingga lebih dari 5-10 persen dari berat total organ tersebut.

Penyakit dengan nama lain steatosis ini kebanyakan diderita oleh orang-orang berusia antara 40-60 tahun. Kebanyakan kasus perlemakan hati tidak menimbulkan gejala apa pun pada penderita dan bahkan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada organ hati. Namun pada penderita yang kebetulan mengalami gejala dapat merasakan beberapa hal berikut ini, di antaranya :
  • Hilang nafsu makan.
  • Berat badan berkurang.
  • Badan terasa lelah dan lemah.
  • Konsentrasi terganggu.
  • Bingung.
  • Mual.
  • Nyeri pada bagian tengah perut atau pada perut atas sebelah kanan.
  • Pembengkakan hati.

Pada kasus yang jarang terjadi, perlemakan hati juga bisa menyebabkan gejala berupa timbulnya bercak-bercak berwarna gelap pada kulit lengan dan leher.


Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit perlemakan hati, di antaranya :
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Efek samping obat-obatan (misalnya steroid, aspirin, tetracyline, dan tamoxifen).
  • Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah
  • Obesitas.
  • Faktor keturunan.
  • Penyakit diabetes.
  • Penyakit hepatitis C.
  • Penyakit autoimun.
  • Malanutrisi.
  • Berat badan yang turun secara drastis.
  • Kehamilan (kasus ini jarang terjadi).

Peradangan pada hati dapat dideteksi oleh dokter melalui pemeriksaan pada perut pasien. Beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh dokter antara lain :
  1.  Apakah terasa lemah?
  2. Apakah ada penurunan selera makan?
  3. Riwayat penyakit yang pernah diderita, teruatama hepatitis (umumnya hepatitis A, B, C).
  4. Riwayat penggunaan minuman beralkohol, obat-obatan dan suplemen.
Beberapa tes pemindaian (misalnya USG, CT scan, atau MRI scan) biasanya diinstruksikan untuk mendeteksi penyakit perlemakan hati. Melalui tes pemindaian ini, sejumlah lemak yang bertumpuk di dalam organ hati dapat terlihat di layar monitor.

Selain melalui tes pemindaian, dokter juga dapat mendeteksi penyakit perlemakan hati dengan cara meneliti sampel jaringan hati melalui biopsi atau dengan cara meneliti enzim hati melalui tes darah.


Dokter hampir tidak pernah meresepkan obat khusus atau menyarankan operasi untuk menangani penyakit perlemakan hati. Biasanya dokter hanya akan menyarankan pasien untuk :
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol atau menghentikannya sama sekali.
  • Mengurangi berat badan.
  • Mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Mengonsumsi makanan sehat, seperti gandum, sayuran, dan buah-buahan.
  • Membatasi konsumsi makanan berkadar kalori tinggi, seperti nasi, jagung, roti, dan kentang.
  • Mengonsumsi ayam dan ikan sebagai pengganti daging merah.
  • Menghindari minuman berkadar gula tinggi (misalnya jus atau minuman berenergi).

Jika perlemakan hati disebabkan oleh suatu penyakit, maka kondisi yang mendasari tersebut harus ditangani terlebih dahulu oleh dokter.

Pada kasus perlemakan hati akut (jangka pendek) di masa kehamilan, penanganan harus dilakukan secepat mungkin di rumah sakit karena bisa membahayakan nyawa sang ibu dan bayi yang dikandung. Beberapa contoh risiko serius yang bisa terjadi adalah kegagalan organ ginjal dan hati, pendarahan parah, dan infeksi parah.

Setelah pasien hamil terdiagnosis dengan kondisi perlemakan hati, dokter akan menyarankan untuk mengeluarkan bayi sesegera mungkin, kemudian merawat pasien secara intensif selama beberapa hari atau minggu sampai pulih.


Jika pecandu alkohol tidak menghentikan kebiasaan minumnya walaupun sudah terkena perlemakan hati, maka kondisi bisa berkembang lebih parah menjadi sirosis dengan gejala-gejala :
  • Massa otot berkurang.
  • Penumpukan cairan di dalam tubuh.
  • Penyakit kuning (jaundice).
  • pendarahan.
  • Gagal organ hati.



SEMOGA BERMANFAAT

Tuesday 6 June 2017

Cara Pencegahan Gendang Telinga Pecah




Gendang telinga pecah adalah istilah umum untuk menjelaskan adanya lubang atau sobekan pada membran timpani, yaitu jaringan tipis yang menyerupai kulit, sebagai pemisah saluran telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan berupa hilangnya pendengaran dan infeksi pada telinga bagian tengah.

Gendang telinga pecah dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu tanpa disertai kemunculan komplikasi seperti di atas. Pada kasus gendang telinga pecah yang tidak pulih, kemungkinan diperlukan prosedur medis atau operasi.


Gendang telinga pecah dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang turut berdampak kepada tingkat gangguan pendengaran seseorang. Lubang atau sobekan yang kecil berisiko menyebabkan gangguan pendengaran yang kecil juga, begitu pun sebaliknya. Beberapa penyebab gendang telinga pecah, antara lain :
  • Benda kecil atau benda asing yang masuk ke telinga. Kapas dari cotton bud yang digunakan untuk membersihkan telinga juga dapat menyebabkan robeknya gendang telinga.
  • Infeksi pada telinga bagian tengah atau otitis media. Infeksi ini menyebabkan penumpukan cairan yang dapat menekan gendang telinga hingga akhirnya pecah.
  • Suara atau ledakan yang keras (trauma akustik). Gelombang suara dengan kekuatan berlebih dapat menyebabkan robeknya gendang telinga, misalnya suara letusan senjata api.
  • Barotrauma atau stres pada gendang telinga yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan pada telinga bagian dalam dengan tekanan di Barotrauma umumnya dikaitkan dengan berada di ketinggian tertentu di dalam pesawat terbang sebagai penyebab yang paling sering ditemui. Kegiatan menyelam, seperti scuba diving, juga dapat menyebabkan barotrauma dan memicu pecahnya gendang telinga. Makin besar tekanan yang dialami oleh gendang telinga, maka makin besar pula risiko untuk mengalami barotrauma.
  • Trauma parah yang terjadi di kepala. Jenis trauma secara khusus, seperti retak pada tengkorak, dapat menyebabkan kerusakan pada struktur gendang telinga telinga.

  • Sakit telinga yang dapat berlangsung dan berlalu dengan cepat
  • Tinnitus (kemunculan suara mendenging di dalam telinga)
  • Vertigo (pusing parah dengan keadaan sekeliling seperti berputar-putar)
  • Demam tinggi
  • Mual atau muntah yang bisa diakibatkan juga oleh vertigo
  • Kehilangan fungsi pendengaran
  • Cairan bernanah berwarna bening atau mengandung darah yang keluar dari telinga.

Telinga memiliki struktur dan mekanisme yang rentan terhadap serangan penyakit dan cedera. Penanganan secepatnya akan mendukung proses pemulihan alami dan akhirnya menyelamatkan pendengaran Anda.


Memeriksakan kondisi gendang telinga pecah dapat dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Beri tahu dokter mengenai gejala-gejala yang dirasakan, apa saja kejadian yang terkait dengan kondisi ini, dan apa langkah pengobatan yang akan dilakukan dokter. Dokter akan memulai pemeriksaan awal menggunakan sebuah alat khusus bernama otoskop atau auriskop untuk melihat kondisi telinga dan mendapatkan diagnosisnya.

Pada kasus lainnya, Anda mungkin harus melalui serangkaian tes penunjang untuk mengetahui penyebab kerusakan pada gendang telinga, seperti :
  1. Pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui infeksi apa yang dialami oleh telinga bagian tengah.
  2. Tes yang menggunakan tympanometer (tympanometry) untuk mengukur respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara. Tes ini menggunakan alat yang akan dimasukkan ke saluran telinga.
  3. Tes yang menggunakan garpu tala untuk mengetahui penyebab dan tingkat gangguan pendengaran. Selain pecahnya gendang telinga, gangguan pendengaran dapat disebabkan juga oleh kerusakan pada saraf atau sensor di dalam telinga bagian dalam.
  4. Pemeriksaan audiologi yang dilakukan jika uji pendengaran lain tidak dapat memberikan kesimpulan akhir. Tes ini dilakukan pada sebuah ruangan kedap suara untuk mengukur seberapa baik kondisi pendengaran pasien serta membedakan jenis dan volume suara.


Penanganan awal secara mandiri mandiri sebelum Anda mendapatkan pengobatan dari dokter adalah dengan senantiasa menjaga telinga tetap kering. Gunakan sumbat telinga antiair yang terbuat dari silicon ketika mandi atau berenang. Anda juga bisa menggunakan bola kapas yang dilapisi dengan petroleum jelly untuk menutup telinga bagian luar.

Pada sebagian besar kasus, gendang telinga pecah dapat sembuh dalam beberapa minggu tanpa harus melalui prosedur medis tertentu. Terkait dengan kasus infeksi, dokter akan memberikan resep antibiotik dalam bentuk obat tetes. Untuk meredakan sakit telinga, Anda dapat menggunakan obat pereda rasa sakit yang bisa diperoleh secara bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen. 

Pada kasus gendang telinga yang tidak kunjung pulih, dokter mungkin akan melakukan tindakan untuk menutup lubang atau sobekan, yaitu dengan cara :
  1. Menambal gendang telinga. Sebuah bahan kimia akan dioleskan pada pinggiran lubang untuk merangsang pertumbuhan jaringan, lalu menutup area lubang dengan tambalan. Prosedur ini dapat dilakukan berulang kali hingga lubang menutup.
  2. Bedah timpanoplasti atau myringoplasty. Prosedur pembedahan ini tidak mengharuskan pasien untuk menginap di rumah sakit. Dokter akan melakukan pencangkokan terhadap jaringan kecil yang diambil dari bagian depan atau belakang telinga untuk menutup lubang atau sobekan pada gendang telinga. Prosedur ini biasanya memerlukan pembiusan umum dan pembedahan biasanya dilakukan di bagian belakang telinga yang lebih dekat dengan lokasi gendang telinga. Proses pemulihan biasanya berlangsung hingga dua minggu walaupun Anda sudah diperbolehkan pulang pada hari pembedahan.

Di rumah, selain menjaga telinga tetap dalam keadaan kering, hindari membersihkan telinga Anda untuk sementara waktu agar telinga dapat pulih dengan baik. Hindari juga membuang ingus atau meniup melalui hidung dengan terlalu keras karena tekanan yang dihasilkan dapat menghambat proses penyembuhan gendang telinga. Anda bisa meletakkan kain flannel hangat pada telinga yang terinfeksi untuk membantu meredakan rasa sakit.


Komplikasi gendang telinga pecah dapat terjadi saat telinga sedang melalui proses penyembuhan atau ketika proses tersebut gagal. Gagalnya proses penyembuhan gendang telinga dapat berdampak kepada fungsi utamanya, yaitu sebagai indera pendengaran dan pelindung telinga bagian tengah dari bakteri maupun zat lain, bahkan air. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :

1. Kista telinga bagian tengah atau cholesteatoma

Kista pada telinga umumnya terdiri dari serpihan debu atau sisa-sisa sel kulit yang masuk ke dalam telinga bagian luar bersama dengan lilin pelindung telinga (earwax). Sisa sel kulit ini akan dengan mudah memasuki telinga bagian dalam melalui gendang telinga yang rusak dan membentuk kista sebagai tempat berkembangnya bakteri maupun protein perusak tulang.

2. Otitis media

Gendang telinga yang pecah memudahkan masuknya bakteri sehingga kondisi telinga menjadi lebih rentan dan lebih sulit untuk pulih. Jika tidak segera diobati, infeksi akan berkembang dan menyebabkan kehilangan pendengaran, meningkatnya rasa sakit, hingga pendarahan.

3. Kehilangan pendengaran

Kondisi ini dapat bersifat sementara hingga gendang telinga kembali pulih begitu juga dengan tingkat gangguan pendengaran yang dirasakan. Selain besarnya sobekan, lokasi sobekan juga turut memengaruhi gangguan pendengaran.

4. Kelumpuhan sementara

Kondisi ini akan terjadi di area wajah yang diakibatkan oleh terpengaruhnya saraf yang mengendalikan otot wajah. Kondisi bisa bersifat permanen pada beberapa kasus.

5. Perubahan pada indera perasa

Dampak dari kondisi ini dapat berbeda-beda bagi tiap penderita. Sebagian dapat bersifat sementara dan sebagian lainnya permanen.


Pecah atau rusaknya gendang telinga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah berikut :
  • Sebisa mungkin menjauhkan telinga dari benda asing yang bisa masuk atau tertinggal di bagian dalam Hindari menggunakan cotton bud, klip kertas, atau jepit rambut untuk mengeluarkan lilin telinga/earwax secara paksa karena dapat merusak gendang telinga. Jauhkan anak-anak dari benda-benda kecil yang dapat masuk dengan mudah ke telinga mereka.
  • Hindari telinga dari suara yang terlalu keras. Mendengarkan suara dalam volume tinggi atau terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga. Dengarkan suara pada volume yang aman bagi telinga, dan gunakan sumbat atau pelindung telinga jika sedang berada di lingkungan dengan suara keras, seperti di area pabrik dan konstruksi bangunan.
  • Jika memungkinkan, hindari melakukan perjalanan udara saat sedang flu atau memiliki alergi yang menyebabkan hidung atau telinga tersumbat. Ketidakseimbangan tekanan yang dialami telinga turut berisiko menyebabkan pecahnya gendang telinga. Gunakan sumbat telinga penyama tekanan, mengunyah permen karet, atau menguap saat pesawat lepas landas atau mendarat untuk mengosongkan ruang di dalam telinga. Usahakan untuk tidak tertidur saat ketinggian bertambah maupun berkurang.
  • Segera rawat telinga yang mengalami infeksi, khususnya pada telinga bagian tengah, untuk mencegah kerusakan gendang telinga. Cegah anak-anak yang memiliki infeksi dari kebiasaan menarik atau menggosok-gosok telinga mereka. Gejala-gejala yang perlu diawasi, antara lain sakit telinga, hidung tersumbat, demam, dan berkurangnya fungsi pendengaran.

Untuk mengurangi tekanan di dalam telinga, Anda bisa menggunakan teknik Valsalva, yaitu dengan mengembuskan udara melalui hidung dengan lembut sambil menutup lubang hidung dan mulut.




SEMOGA BERMANFAAT

Monday 5 June 2017

Manfaat Akupuntur Untuk Cepat Hamil




Terapi akupuntur memang menjadi terapi pengobatan yang telah lama digunakan. Pengobatan akupuntur sendiri berasal dari Tiongkok Cina yang berkhasiat untuk mengatasi rasa sakit juga memulihkan kesehatan. Metode memasukan jarum pada titik akupuntur ini sudah tidak asing lagi di Indonesia. Namun tahukah anda jika akupuntur tidak hanya memiliki manfaat untuk memulihkan kebugaran saja, namun juga memiliki manfaat penting bagi kesuburan.

Teknik akupuntur ini memang telah menjadi terapi pendukung untuk anda pasangan pasutri yang ingin cepat memiliki momongan. Terapi akupuntur ini nyatanya sangat diminati pasutri yang tengah melakukan program hamil. Tentunya tidak semua pasangan dikarunia memiliki momongan yang cepat, ada banyak pasangan yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk memiliki momongan. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang sulit mendapatkan momongan bisa dari gaya hidupnya yang buruk juga timgkat kesuburan yang rendah.

Tingkat kesuburan memang menjadi salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada terjadinya kehamilan. Dimana jika tingkat kesuburan dalam kondisi baik maka akan membuka peluang lebih besar terjadinya kehamilan. Tingkat kesuburan yang baik tentunya harus dimiliki kedua pasangan, dimana banyak yang salah menapsirkan jika tingkat kesuburan yang baik harus dimiliki oleh kaum wanita saja.

Terapi akupuntur menjadi salah satu teknik untuk mempermudah pasutri yang ingin cepat memiliki momongan. Menurut Wolfgang Paulus, spesialis kandungan dan kebidanan dari Universitas Ulm Jerman menyebutkan jika 42% wanita yang mengalami masalah dengan sistem reproduksi berhasil hamil setelah melakukan terapi akupuntur.

Diketahui terapi akupuntur ini memiliki peranan untuk membantu melancarkan aliran darah ke organ reproduksi, mengatur sistem tubuh, menstabilkan hormon. Hasilnya maka akan meningkatkan fungsi indung telur wanita juga meningkatkan kualitas dan produksi sperma pada pria.  Terapi akupuntur ini dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sehingga nantinya akan sangat memudahkan untuk mengatur titik akupuntur. Dan perlu diingat jika terapi akupuntur ini menjadi terapi yang memerlukan waktu atau periode tertentu tergantung dari permasalah anda dan pasangan.

Diketahui terapi akupuntur ini dapat melancarakan sirkulasi darah ke uterus dan ovarium yang dapat membantu menebalkan lapisan rahim dan sangat berpengaruh pada terjadinya pembuahan. Bukan tanpa alasan aliran darah yang lebih lancar ini akan membuat asupan oksigen dan berbagai kandungan nutrisi yang menuju ovarium dan uterus akan lebih optimal. Sistem hormon yang lebih seimbang juga akan memberikan efek yang sangat baik untuk meningkatkan kesuburan juga fungsi organ reproduksi.

Kapan sebaiknya terapi akupuntur ini dilakukan? Sebaiknya untuk anda yang ingin melakukan terapi akupuntur maka terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Dan setelah berkonsultasi ditemukan hasil dengan diagnosis adanya masalah pada gangguan fungsi reproduksi maka terapi akupuntur ketidaksuburan dapat dilakukan.

Tidak hanya kaum wanita saja yang dapat melakukan terapi akupuntur, namun pria juga disarankan untuk melakukannya. Karena diketahui 40% ketidaksuburan disebabkan adanya gangguan reproduksi pada kaum pria. Beberapa gangguan reproduksi pada pria seperti kualitas dan jumlah sperma yang rendah, hormon yang tidak seimbang, varikokel, juga adanya penyumbatan di saluran epidemis. Dengan rajin melakukan terapi kaupuntur maka jumlah dan kualitas sperma akan meningkat yang akan membukan peluang terjadinya kehamilan lebih besar.

Untuk anda yang ingin melakukan terapi akupuntur untuk meningkatkan kesuburan sebaiknya memilih dokter spesialis akupuntur yang telah berpengalaman untuk memperkecil resiko yang ditimbulkan.



SEMOGA BERMANFAAT

Friday 2 June 2017

Inilah Definisi Obat Arginine




Arginine adalah asam amino yang dihasilkan oleh tubuh secara alami, namun dapat ditemukan juga pada makanan yang mengandung protein, seperti pada daging merah, daging ayam, produk susu, coklat, jagung, kelapa, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Arginine membantu tubuh dalam proses penyembuhan luka, pembuatan protein, pencegahan terbuangnya jaringan pada pasien sakit kronis, menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh, hingga meningkatkan produksi sperma.

Arginine diklasifikasikan sebagai asam amino semies ensial yang keberadaannya tergantung kepada kondisi kesehatan dan perkembangan seseorang. Seseorang yang sehat dapat memiliki jumlah arginine yang cukup di dalam tubuh mereka sehingga suplemen yang mengandung arginine mungkin tidak diperlukan untuk membantu meningkatkan kondisi kesehatannya.

Arginine menjadi asupan nutrisi yang penting bagi bayi prematur karena tubuh mereka belum dapat melakukan proses sintesis atau memproduksi asam amino sendiri. Arginine juga berperan dalam pembuatan kreatin, yaitu nutrisi yang penting untuk penyediaan energi pada otot.


Golongan :
  • Salah satu komposisi obat kolagum, kolelitolitik, dan hepatoprotektor
  • Salah satu komposisi suplemen

Kategori :       
  • Obat resep

Manfaat :            
  • Pengobatan ensefalopati hepatik pada pasien dengan penyakit hati kronis.
  • Nutrisi dan pengobatan kasus insufisiensi hati kronis dengan koma eksogen atau prekoma hepatikum atau faktor lain, serta hepatitis kronis.

Dikonsumsi oleh :
  • Dewasa


Bentuk :
  • Cairan infus, bubuk, tablet, kapsul

Peringatan :
  • Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, wanita hamil, wanita menyusui, bayi prematur, bayi baru lahir, dan anak-anak, penggunaan arginine hanya diperbolehkan melalui resep dokter.
  • Penderita penurunan fungsi ginjal
  • Penderita insufisiensi jantung.
  • Penderita intoleransi fruktosa atau sorbitol.
  • Pemilik kelainan metabolisme asam amino.
  • Penderita dengan kadar residu nitrogen yang meningkat dengan cepat atau berkadar tinggi dalam darah.
  • Penderita keracunan methanol.
  • Penderita asidosis berat, hiperkalemia, atau hipoglikemia.
  • Penderita diabetes.
  • Pemiliki tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Penderita yang sedang menjalani pengobatan lain pada waktu yang bersamaan, termasuk pengobatan herba, suplemen, atau pengobatan pelengkap lainnya.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan arginine, segera temui dokter.


Bagi pasien yang berusia 18 tahun ke atas, dosis arginine harian yang disarankan untuk seseorang yang membutuhkan terapi arginine dimulai dari 400 miligram (0,4 gram) sampai sebesar 9.000 miligram (9 gram). Dokter dapat memberikan dosis yang berbeda-beda berdasarkan kondisi penyakit, respons tubuh, usia, dan berat badan pasien. Sebaiknya diskusikan bersama dokter Anda sebelum mengonsuminya.


Perhatikan keterangan yang tertera pada kemasan obat untuk memastikan dan mengetahui lebih banyak mengenai obat yang Anda konsumsi, terutama informasi mengenai efek samping. Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama tiap hari sehingga mudah bagi Anda untuk mengingat waktu minum obat.

Pengonsumsian arginine dalam dosis yang besar dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan dan keracunan sehingga penggunaannya perlu dimonitor pada pasien yang memiliki kondisi medis lain, seperti penyakit jantung.


Sama seperti obat-obat lain, arginine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah :
  • Demam.
  • Infeksi di sekitar area suntikan.
  • Peradangan pada pembuluh darah (flebitis) di sekitar area suntikan.
  • Penggumpalan darah di sekitar area suntikan.
  • Hipervolemia (keadaan tubuh kelebihan cairan).
  • Ruam pada kulit.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Nyeri dada.
  • Palpitasi.
  • Hipoglikemia.
  • Hiperamonemia.
  • Asidosis.



SEMOGA BERMANFAAT

Thursday 1 June 2017

Cara Pengobatan Inkontinensia Urine




Inkontinensia urine adalah kondisi dimana urine keluar tanpa terkontrol. Tingkat keparahan penyakit ini pun bervariasi, mulai dari urine yang merembes keluar saat Anda batuk atau bersin, hingga rasa ingin berkemih yang sangat dan tiba-tiba sehingga Anda tidak sempat pergi ke toilet.

  • Inkontinensia dorongan. Ini adalah salah satu jenis inkontinensia urine yang paling sering, di mana pada kondisi ini penderita akan mengalami rasa ingin berkemih yang sangat dan tiba-tiba hingga pasien tidak mampu menahannya lagi.
  • Inkontinensia stres. Pada jenis ini, urine langsung keluar saat kandung kemih mendapat tekanan yang tiba-tiba (misalnya ketika tertawa, bersin, atau batuk).
  • Inkontinensia luapan. Disebut juga resistensi urine kronis, di mana kandung kemih tidak mampu mengeluarkan urine secara sempurna setiap kali berkemih. Akibatnya, kandung kemih akan membesar akibat terjadi tumpukan sisa urine.
  • Inkontinensia total. Urine sering keluar tanpa terkontrol akibat kandung kemih yang tidak bisa menampung urine sama sekali, sehingga urine akan langsung dialirkan keluar.
  • Inkontinensia fungsional. Urine keluar tanpa kontrol akibat seseorang menderita suatu gangguan kesehatan (baik fisik atau mental) sehingga ia tidak bisa ke kamar kecil tepat pada waktunya.
  • Inkontinensia campuran. Tipe ini adalah campuran lebih dari satu jenis inkontinensia urine di atas.

Inkontinensia urine merupakan kondisi yang banyak diidap oleh orang di seluruh dunia. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena inkontinensia urine, antara lain menjaga berat badan supaya tidak berebihan, mengonsumsi makanan berserat, mengurangi konsumsi minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih (misalnya kopi), dan melakukan senam kegel (untuk ibu hamil). Segera konsultasikan dengan dokter jika inkontinensia urine sudah mengganggu aktivitas harian.


Gejala inkontinensia urine berbeda-beda, tergantung dari jenis inkontinensia yang dialami. Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut :
  • Inkontinensia dorongan. Pada jenis ini, urine dapat keluar akibat perubahan posisi, atau bahkan hanya dengan mendengarkan suara aliran air. Urine juga dapat keluar dengan tidak disadari pada saat melakukan hubungan seksual.
  • Inkontinensia stres. Urine terutama keluar atau merembes pada saat ada tekananan pada kandung kemih, seperti bersin, tertawa keras, batuk, atau angkat beban. Jumlah urine yang keluar umumnya hanya sedikit, namun bisa juga banyak saat tekanan semakin besar atau saat kandung kemih penuh.
  • Inkontinensia luapan. Pada kondisi ini, kandung kemih biasanya akan berisi tumpukan sisa urine sehingga urine akan keluar sedikit-sedikit secara sering. Selain itu, penderita akan selalu merasa ada sisa urine yang mengganjal, meskipun sudah berusaha mengosongkan kandung kemih.
  • Inkontinensia total. Ini merupakan kondisi yang cukup parah di mana penderita seringkali akan mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, bahkan pada malam hari.

Seorang yang menderita gejala saluran kemih bawah/lower urineary tract symptoms (LUTS) cenderung berisiko mengalami inkontinensia urine. LUTS umum terjadi di kalangan wanita atau pria yang memasuki usia tua. Seseorang dengan kondisi ini akan mengalami gangguan dalam menahan urine, gangguan ketika mengeluarkan urine, dan gangguan setelah mengeluarkan urine.


Inkontinensia urine bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah gejala. Penyebab inkontinensia urine pun beragam, mulai dari pola kebiasaan sehari-hari hingga adanya kondisi medis yang mendasarinya. Berikut ini penjelasan secara lebih rinci mengenai penyebab inkontinensia urine sesuai dengan jenis-jenisnya :
  • Penyebab inkontinensia dorongan : Penyebab inkontinensia jenis ini berkaitan erat dengan otot yang melapisi dinding kandung kemih. Otot-otot tersebut berkontraksi secara berlebihan, sehingga meningkatkan dorongan seseorang untuk berkemih. Kontraksi otot kandung kemih ini dipicu oleh berbagai hal seperti minum alkohol atau kafein secara berlebihan, konstipasi, infeksi saluran kemih, atau beberapa kondisi kelainan saraf.
  • Penyebab inkontinensia stres : Inkontinensia stres terjadi pada saat tekanan dalam kandung kemih lebih kuat dibandingkan kemampuan uretra untuk menahan urine supaya tidak keluar. Uretra adalah saluran yang mengalirkan urine keluar dari tubuh. Kelemahan uretra ini dapat disebabkan oleh gangguan pada proses persalinan, obesitas, penyakit Parkinson atau multipel sklerosis, atau kerusakan uretra akibat tindakan operasi.
  • Penyebab inkontinensia luapan : Tersumbatnya kandung kemih biasanya terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, adanya batu kandung kemih, adanya kerusakan saraf, atau konstipasi.
  • Penyebab inkontinensia total : Kandung kemih tidak mampu menampung urine sama sekali umumnya dikarenakan adanya gangguan pada kandung kemih sejak lahir, cedera pada saraf tulang belakang, serta munculnya lubang (bladder fistula) di antara kandung kemih dan organ sekitanya, misalnya vagina.

Selain itu, beberapa obat-obatan juga dapat mengganggu proses penyimpanan dan penyaluran urine yang normal, serta dapat meningkatkan produksi urine. Obat-obatan tersebut adalah : 
  • Obat anti-depresan.
  • Obat untuk hormone replacement therapy (HRT).
  • Obat sedatif.
  • Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor).
  • Diuretik.


Ada beberapa faktor yang memperbesar risiko seseorang mengalami inkontinensia urine, yaitu :
  • Kelebihan berat badan. Berat badan yang berlebih akan menambah tekanan dan melemahkan otot-otot kandung kemih.
  • Bertambahnya usia. Otot pada pada kandung kemih dan uretra akan semakin melemah ketika usia seseorang bertambah tua.
  • Menderita gejala saluran kemih bawah (LUTS).
  • Penyakit lainnya. Diabetes atau penyakit neurologis lainnya dapat meningkatkan resiko seseorang menderita inkontinensia urine.
  • Faktor keturunan. Kemungkinan seseorang terkena inkontinensia urine akan lebih besar jika ada anggota keluarga yang menderitanya.
  • Berjenis kelamin wanita. Inkontinensia tekanan lebih beresiko menyerang wanita, karena bentuk anatominya. Selain itu wanita juga mengalami kehamilan, melahirkan, dan menopause yang memperbesar resiko inkontinensia urine.


Dalam mendiagnosis inkontinensia urine, dokter mungkin akan bertanya tentang gejala yang dirasakan dan riwayat medis, kemudian baru melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Selain pemeriksaan fisik, dokter biasanya juga akan menjalankan beberapa pemeriksaan seperti :
  • Analisis urine. Dokter akan meneliti sampel urine pasien untuk mencari ada tidaknya tanda infeksi, kandungan darah atau kondisi abnormal lainnya.
  • Uji dipstick. Dokter akan menyelupkan stik khusus yang sudah dilumuri bahan kimia khusus ke dalam sampel urine pasien. Stik ini dapat berubah warna jika ditemukan bakteri atau kandungan abnrmal lain dalam sampel urine.
  • Sistogram. Dokter akan memasukkan selang kateter ke dalam uretra serta kandung kemih untuk menyuntikkan cairan warna khusus, untuk kemudian dilihat menggunakan pencitraan sinar-X.
  • Tes sisa urine, akan dilakukan untuk melihat jumlah urine yang tersisa dalam kandung kemih setelah pasien buang air kecil.
  • Ultrasonografi pelvis. Digunakan untuk melihat ada tidaknya kelainan pada struktur saluran kemih.
  • Pemeriksaan urodinamik. Tes dilakukan dengan cara memasang selang kateter melalui uretra menuju ke kandung kemih, kemudian diisi air. Tes ini dilakukan untuk menguji kekuatan kandung kemih untuk menampung cairan serta kekuatan otot uretra.
  • Sistoskopi. Dokter akan memasukkan sebuah alat berupa selang kecil dengan kamera melalui uretra. Kelainan di sepanjang saluran kemih akan tampak dari kamera tersebut.


Penanganan terhadap penderita inkontinensia urine dibedakan berdasarkan jenis inkontinensia urine yang diderita serta tingkat keparahan gejala yang dirasakan penderita. Ada dua jenis penanganan untuk penderita inkontinensia urine yaitu penanganan non-bedah, serta penanganan bedah.

Ada beberapa hal yang akan dilakukan dokter untuk menangani penderita inkontinensia urine dengan penanganan non-bedah, yaitu :
  1. Mengubah gaya hidup penderita. Dokter akan menyarankan penderita untuk mengurangi konsumsi kafein, menyesuaikan kadar cairan yang dikonsumsi penderita setiap hari, dan menyesuaikan berat badan penderita menjadi ideal.
  2. Alat bantu medis. Contohnya seperti memasukkan alat kecil sekali pakai seperti tampon ke dalam uretra sebelum melakukan aktivitas tertentu, serta pemasangan pesarium (untuk wanita) yang dapat membantu mencegah kebocoran urine.
  3. Melatih otot-otot panggul bawah (senam kegel). Jika penderita tidak mampu untuk membuat otot-otot tersebut berkontraksi, maka dokter bisa menggunakan alat bantu seperti stimulasi elektrik atau kerucut vagina.
  4. Terapi intervensi. Contohnya adalah penyuntikan zat sintetis ke dalam jaringan di sekitar uretra, penyuntikan Botox ke dalam otot kandung kemih serta stimulasi saraf yang berfungsi mengontrol kandung kemih dapat membantu menangani inkontinensia urine.
  5. Latihan kandung kemih. Penderita akan diajari teknik untuk menahan buang air kecil. Latihan ini biasanya membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah bulan.
  6. Pemberian obat-obatan. Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk menangani inkontinensia urine seperti obat golongan antimuskarinik, antikolinergik, obat penghambat alfa (alpha blocker), atau obat oles estrogen.
  7. Stimulasi elektrik ke beberapa saraf, seperti saraf sacralis yang terletak pada bagian bawah punggung dan saraf posterior tibialis yang menjalar dari kaki kaki hingga pergelangan kaki.
  8. Pemasangan kateter. Ini biasanya diterapkan untuk mengurangi terjadinya inkontinensia luapan.

Jika penanganan non-bedah belum mampu untuk mengatasi inkontinensia urine, maka dokter akan mengambil tindakan pembedahan. Beberapa tindakan pembedahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urine adalah :
  1. Prosedur plester, biasanya dilakukan pada wanita dengan inkontinensia stres. Plester plastik akan diikatkan di belakang uretra, dengan tujuan untuk menopang uretra pada posisi yang benar, sehingga mengurangi kebocoran urine akibat tekanan.
  2. Kolposuspensi. Dalam prosedur bedah ini dokter akan menaikkan leher kandung kemih pasien, kemudian menjahitnya untuk mencegah kebocoran saat mendapat tekanan.
  3. Prosedur sling, dimana dokter akan memasang sling di sekeliling leher kandung kemih untuk menahannya dan mencegah kebocoran urine. Sling dapat terbuat dari bahan sintetis, jaringan tubuh bagian lain, jaringan tubuh orang lain, atau jaringan tubuh hewan.
  4. Urethral bulking agents, adalah bahan yang disuntikkan ke dinding uretra wanita. Bahan ini akan meningkatkan ketebalan dinding uretra sehingga lebih kuat menahan tampungan urine.
  5. Pemasangan otot sphincter artifisial, adalah otot berbentuk cincin yang akan selalu menutup untuk mencegah aliran urine dari kandung kemih ke uretra.
  6. Sistoplasti augmentasi. Pada prosedur ini, dokter dan ahli bedah akan membuat kandung kemih penderita lebih besar dengan cara menambahkan sebagian jaringan dari usus penderita ke dinding kandung kemih. Namun, usai melakukan tindakan ini, penderita hanya bisa buang air kecil melalui selang kateter.
  7. Pembedahan prolaps, untuk menormalkan kembali posisi organ pada penderita inkontinensia urine akibat prolaps organ panggul.

Jika tidak ditangani dengan benar, penderita inkontinensia urine dapat mengalami beberapa komplikasi seperti :

  • Infeksi saluran kemih. Orang dengan inkontinensia urine memiliki risiko lebih besar untuk mengalami infeksi pada saluran kemihnya.
  • Gangguan pada kulit. Ruam, infeksi kulit dan luka dapat muncul jika kulit terus menerus dalam keadaan basah.



SEMOGA BERMANFAAT